Saturday, November 23, 2013


Manajemen Keuangan Perusahaan Yang Baik Dalam Perencanaan Keuangan


ABSTRAK
Yogie Pratama. Organisasi bisnis. Fakultas Ekonomi. Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma. 2013.
Makalah yang berjudul “Manajemen keuangan yang baik dalam perencanaan” ini membahas tentang pengertian prakiraan keuangan agar dapat melihat posisi atau kondisi keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang, dengan begitu diperkirakan perusahaan perlu atau tidak  menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui tentang perencanaan keuangan dari suatu organisasi, perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek, menjelaskan tentang analisis break event point.
Metode penulisan makalah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi baik dari buku, majalah, koran, atupun internet.
Berdasarkan hasil pencarian, manajemen keuangan sangatlah berperan besar terhadap jatuh bangunnya suatu perusahaan bisnis demi menjalankan usahanya.
       
BAB I
PENDAHULUAN

1.1            LatarBelakang
Perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan-tujuan dan mengembangkan cara-cara untuk mencapainya. Dengan kata lain, perencanaan menunjukkan usaha-usaha perusahaan untuk memperkirakan kejadian-kejadian sekaligus penanganannya.
Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis harap pembaca dapat memahami tentang prakiraan dan perencanaan keuangan.
1.2       TujuanPenulisan
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan tentang perencanaan keuangan dari suatu organisasi
2.      Menjelaskan perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek
3.      menjelaskan fungsi manajemen keuangan

1.3       PerumusanMasalah
Penulis merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1.      Apakah suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi?
2.      Bagaimana proses perencanaan yang baik dalam perusahaan agar rancana-rencanad apat disetujui oleh semua pihak?
1.4       TinjauanTeori
1.      Membahas tentang proses perencanaan keuangan
2.      Keuntungan-keuntungan adanya perencanaan
3.      Fungsi manajemen keuangan
4.      Prinsip manajemen keuangan


BAB II

PRAKIRAAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN


2.1       Pengertian Prakiraaan Keuangan

            Prakiraan keuangan adaalah memperkirakan posisi dan kondisi keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat diperkirakan apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.
            Untuk memprakirakan jumlah aktiva-aktiva tertentu perusahaan dimasa yang akan dating digunakan persentase penjualan. Sedangkan untuk memprakirakan neraca dan rugi laba perusahaan di masa yang akan dating digunakan penyusunan anggaran kas.
Langkah-langkah dalam memprakirakan keuangan yaitu :
1.      Memprakirakan pendaapatan dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam sebuah periode
2.      Memprakirakan tingkat investasi aktiva lancar dan aktiva tetap yang digunakan untuk mendukung prakiraan tersebut
3.      Menentukan besarnya dana yang digunakan perusahaan dalam sebuah periode prakiraan tersebut


2.2       Pengertian Perencanaan keuangan
            Perencanaan keuangana dalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan.
            Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan.

2.3       Proses Perencanaan
            Umumnya, proses perencanaan secara formal dari suatu perusahaan melibatkan usaha-usah apara manajer, terutama manajer keuangan.Setelah rencana-rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi, make rencana-rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi perusahaan itu untuk dibahas dan disetujui dengan berbagai kemungkinan perubahan-perubahan sedikit atau dikembalikan kepada unit-unit operasi untuk dianalisis lebih lanjut. Rencana-rencana final, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, menjadi cetak biru dari operasi-operasi perusahaan itu.
Pada dasarnya perencanaan menyangkut dua bidang utama, yakni :

1.      Analisis Faktor-faktor Eksternal
                 Titik awal dari proses perencanaan adalah lingkungan operasi dari perusahaan itu. Perencanaan adalah mengevaluasi kecendrungan ekonomi secara keseluruhan. Sebagai bagian dari lingkungan, perusahaan itu mempertimbangkan suatu tingkat yang diharapkan dari kegiatan operasi di dalam industrinya dan kemungkinan perubaha-perubahan di dalam pasar bagi produk yang dihasilkannya. Jadi, analisis faktor-faktor eksternal mempertimbangkan baik kegiatan ekonomi secara keseluruhan dan industry secara individual sebagai kerangka kerja pada periode-periode mendatang.

2.      Analisis Faktor-faktor Internal
                 Beberapa faktor-faktor internal merupakan faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Misalnya, jumlah kas, jenis, dan jumlah persediaan barang-barang, dan aktiva-aktiva tetap beserta teknologi yang sedang dikuasai dapat diubah oleh perusahaan itu.


2.4       Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
            Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangk apendek.
Sumber dana berasal dari :
1.      Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
2.      Penurunan bruto aktiva tetap
3.      Kenaikan bersih kewajiban dan hutang
4.      Penambahan modal sendiri
5.      Dana yang diperoleh dari operasi
Sedangkan penggunaan dana berasa dari :
1.      Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
2.      Penambahan bruto aktiva tetap
3.      Penurunan kewajiban dan hutang
4.      Pengurangan modal sendiri
5.      Pembayarandeviden

2.5       Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang pada umumnya menggunakan model keuangan tertentu, salahs atu yang sering digunakana dalah model persentase penjualan. Dasar pemikiran dari model ini adalah bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalau yang aktivitasnya meningkat, ukuran aktivitas ini adalahpenjualan. Asumsi penting dari model inia dalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah.Umumnya diakui bahwa kalau penjualan meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Karenaitu, untuk menggunakan model tersebut diperlukan :
a)      Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah
b)      Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan

2.6       Perencanaan Keuangan Jangka Pendek
            Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya, berdimensi waktu kurang dari 1 (satu) tahun yang bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena dengan perencanaan ini dapat diprakirakan berapa, kapan, dan apakah kebutuhan kas tersebut dapat dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari sumber dari luar. Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.

2.7       Keuntungan-keuntungan Adanya Prakiraan dan Perencanaan Keuangan
a)      Antisipasi Persoalan-persoalan yang akan muncul dan mengidentifikasi Kesempatan-kesempatan yang Potensial.
b)      Koordinasi Kegiatan-kegiatan manajerial
c)      Membantu para manajer dalam pengawasan kegiatan operasional perusahaan
d)     Memberikan standar-standar pencapaian tujuan perusahaan

2.8       Analisis Break-Event Point
            Analisis Break-Event Point (titikkeseimbangan) adalah merupakan volume penjualan atau jumlah penjualan dimana total pendapatan sama dengan total biaya, jadi pendapatan bersih adalah nol. Untuk menghitung Break-Event Point, elemen biayau saha harus dianalisis dan dikelompokkan ke dalam biaya variable dan biaya tetap. Biaya variable adalah biaya-biaya yang berubah langsung dipengaruhi oleh perubahan volume produksi dalam interval batas produksi tertentu. Contoh, pemakaian bahan baku, tenaga kerja langsung.

2.9        Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1.         Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.         Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.         Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4.         Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :
1.         Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2.         Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
3.         Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.

Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :
1.         Jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2.         Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.
3.         Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4.         Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

2.10          KEPUTUSAN KEUANGAN
Keputusan keuangan dapat dibagi menjadi 3:
a.         Keputuan konsumsi
b.         Keputusan investasi
c.         Keputusan pendanaa

Pada dasarnya perusahaan menghadapi masalah yang sama. Manajemen Keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian keputusan keuangan. Pelaksananya adalah manajer keuangan. Tetapi juga dapat dilaksanakan oleh selain bagian keuangan, misal manajer produksi, pemasaran dll.
Kegiatan keputusan keuangan dapat dikelompokkan menjadi 2 kegiatan utama :
1. Kegiatan penggunaan dana (allocation of funds)
2. Kegiatan mencari dana (raising of funds)

Kegiatan manajer keuangan:
1. Memperoleh dana (keputusan pendanaan) tercermin pada sisi pasiva.
2. Menggunakan dana (keputusan investasi) tercermin pada sisi aktiva.
3. Memperoleh laba
4. Pembagian laba (kebijakan deviden)

Pasar Keuangan :
-          Pertemuan antara penawaran dan permintaan dana.
-          Pasar keuangan dipisahkan :
-          Pasar uang (money market) untuk dana jangka pendek.
-          Pasar modal (capital market) untuk dana jangka panjang.

2.11     BAGAN MANAJEMEN KEUANGAN
Bagan manajemen keuangan:
Planing and budgeting
Resource and alocation
Operating ,monitoring, safeguarding
Evaluation and reporting
2.12     PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
            Manajemen keuangan bukan hanya berkutat pada seputar pencatatan akutansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program  dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang  menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.
Ada 7 Prinsip dari manajemen yang harus diperhatikan:
1.Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti  bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di pengelolaan keuangan.
2.Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban ,moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
3.Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya,menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah dpat diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat stratejik maupun operational harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5.Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya ,  individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. selain itu, laporan dan catatan keuangan harus tetap dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6.Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh  dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.Standar akutansi (accounting standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standart akutansi yang berlaku umum.
2.13      LAPORAN KEUANGAN
Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari :
1.      Laporan Laba Rugi
Yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2.   Laporan Perubahan Modal
Yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.  
3.   Neraca
Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
4.   Laporan Arus Kas
Yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan Arus Kas akan dibahas dalam bab tersendiri.

2.14     KEPUTUSAN INVESTASI
Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua itu mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan dan risiko atau kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan.
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekwensi berjangka panjang pula.
Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:
a)      Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
b)      Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan.  Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
c)      Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
d)     Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

BAB III

PENUTUP

3.1      Kesimpulan

Manajemen keuangan sangatlah penting pada suatu organisasi/perusahaan. Manajemen keuangan bertujuan mengatur arus keluar atau masuknya kas. Manajemen keuangan berfungsi memaksimumkan nilai perusahaan. Manajemen keuangan Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan, meningkatkan profitabilitas yang ingin dicapai dan untuk mempermudah manejer dalam mengambil keputusan-keputusan keuangan.

3.2       Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca, agar dapat memahami isi makalah yang telah disajikan dan dapat menerapkannya sehingga bermanfaat bagi pembaca. Sekaligus membantu para pembaca untuk bagaimana caranya mengatur keuangan suatu organisasi/perusahaan. Dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.                                                     

3.3       DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment