Manajemen Keuangan Perusahaan Yang Baik Dalam
Perencanaan Keuangan
ABSTRAK
Yogie Pratama.
Organisasi bisnis. Fakultas Ekonomi. Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma.
2013.
Makalah yang berjudul “Manajemen keuangan yang baik dalam perencanaan”
ini membahas tentang pengertian prakiraan keuangan agar dapat melihat posisi
atau kondisi keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan di masa yang akan
datang, dengan begitu diperkirakan perusahaan perlu atau tidak menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas
perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui tentang perencanaan
keuangan dari suatu organisasi, perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek,
menjelaskan tentang analisis break event point.
Metode penulisan makalah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi baik dari buku, majalah, koran, atupun internet.
Berdasarkan hasil pencarian, manajemen keuangan sangatlah berperan besar
terhadap jatuh bangunnya suatu perusahaan bisnis demi menjalankan usahanya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan-tujuan dan mengembangkan
cara-cara untuk mencapainya. Dengan kata lain, perencanaan menunjukkan usaha-usaha
perusahaan untuk memperkirakan kejadian-kejadian sekaligus penanganannya.
Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis harap pembaca dapat memahami
tentang prakiraan dan perencanaan keuangan.
1.2
TujuanPenulisan
Ada
pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.
Menjelaskan
tentang perencanaan keuangan dari suatu organisasi
2.
Menjelaskan
perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek
3. menjelaskan fungsi manajemen keuangan
1.3
PerumusanMasalah
Penulis merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1.
Apakah suatu
prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan
/ organisasi?
2.
Bagaimana
proses perencanaan yang baik dalam perusahaan agar rancana-rencanad apat disetujui
oleh semua pihak?
1.4
TinjauanTeori
1.
Membahas
tentang proses perencanaan keuangan
2.
Keuntungan-keuntungan
adanya perencanaan
3.
Fungsi manajemen
keuangan
4.
Prinsip
manajemen keuangan
BAB II
PRAKIRAAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN
2.1
Pengertian Prakiraaan Keuangan
Prakiraan keuangan adaalah memperkirakan posisi
dan kondisi keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang.
Dengan demikian dapat diperkirakan apakah perusahaan perlu menambah dana dari luar,
bagaimana profitabilitas perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagainya.
Untuk memprakirakan jumlah aktiva-aktiva tertentu
perusahaan dimasa yang akan dating digunakan persentase penjualan. Sedangkan untuk
memprakirakan neraca dan rugi laba perusahaan di masa yang akan dating digunakan
penyusunan anggaran kas.
Langkah-langkah dalam
memprakirakan keuangan yaitu :
1.
Memprakirakan
pendaapatan dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam sebuah periode
2.
Memprakirakan
tingkat investasi aktiva lancar dan aktiva tetap yang digunakan untuk mendukung
prakiraan tersebut
3.
Menentukan
besarnya dana yang digunakan perusahaan dalam sebuah periode prakiraan tersebut
2.2
Pengertian Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangana dalah kegiatan untuk memprakirakan
pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan,
pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus
mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga
kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan.
Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat
mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan
usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai
tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan.
2.3
Proses Perencanaan
Umumnya, proses perencanaan secara formal
dari suatu perusahaan melibatkan usaha-usah apara manajer, terutama manajer keuangan.Setelah
rencana-rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi,
make rencana-rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan
operasi perusahaan itu untuk dibahas dan disetujui dengan berbagai kemungkinan perubahan-perubahan
sedikit atau dikembalikan kepada unit-unit operasi untuk dianalisis lebih lanjut.
Rencana-rencana final, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, menjadi cetak
biru dari operasi-operasi perusahaan itu.
Pada dasarnya perencanaan
menyangkut dua bidang utama, yakni :
1.
Analisis
Faktor-faktor Eksternal
Titik awal dari proses perencanaan adalah lingkungan
operasi dari perusahaan itu. Perencanaan adalah mengevaluasi kecendrungan ekonomi
secara keseluruhan. Sebagai bagian dari lingkungan, perusahaan itu mempertimbangkan
suatu tingkat yang diharapkan dari kegiatan operasi di dalam industrinya dan kemungkinan
perubaha-perubahan di dalam pasar bagi produk yang dihasilkannya. Jadi,
analisis faktor-faktor eksternal mempertimbangkan baik kegiatan ekonomi secara keseluruhan
dan industry secara individual sebagai kerangka kerja pada periode-periode mendatang.
2.
Analisis
Faktor-faktor Internal
Beberapa faktor-faktor internal merupakan
faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Misalnya, jumlah kas,
jenis, dan jumlah persediaan barang-barang, dan aktiva-aktiva tetap beserta teknologi
yang sedang dikuasai dapat diubah oleh perusahaan itu.
2.4
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan
pada penerapan matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa
penggunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang sedangkan
dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangk apendek.
Sumber dana berasal dari :
1.
Penurunan
bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
2.
Penurunan
bruto aktiva tetap
3.
Kenaikan
bersih kewajiban dan hutang
4.
Penambahan
modal sendiri
5.
Dana
yang diperoleh dari operasi
Sedangkan penggunaan dana berasa dari :
1.
Kenaikan
bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
2.
Penambahan
bruto aktiva tetap
3.
Penurunan
kewajiban dan hutang
4.
Pengurangan
modal sendiri
5.
Pembayarandeviden
2.5
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang pada umumnya menggunakan model keuangan tertentu,
salahs atu yang sering digunakana dalah model persentase penjualan. Dasar pemikiran
dari model ini adalah bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar
kalau yang aktivitasnya meningkat, ukuran aktivitas ini adalahpenjualan. Asumsi
penting dari model inia dalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan
penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah.Umumnya diakui bahwa kalau
penjualan meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Karenaitu, untuk menggunakan
model tersebut diperlukan :
a)
Identifikasi
rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah
b)
Kebijakan
keuangan yang dianut oleh perusahaan
2.6
Perencanaan Keuangan Jangka Pendek
Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya,
berdimensi waktu kurang dari 1 (satu) tahun yang bertujuan untuk menjaga likuiditas
perusahaan, karena dengan perencanaan ini dapat diprakirakan berapa, kapan, dan
apakah kebutuhan kas tersebut dapat dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari
sumber dari luar. Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu
taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.
2.7
Keuntungan-keuntungan Adanya Prakiraan dan Perencanaan Keuangan
a)
Antisipasi
Persoalan-persoalan yang akan muncul dan mengidentifikasi Kesempatan-kesempatan
yang Potensial.
b)
Koordinasi
Kegiatan-kegiatan manajerial
c)
Membantu
para manajer dalam pengawasan kegiatan operasional perusahaan
d)
Memberikan
standar-standar pencapaian tujuan perusahaan
2.8
Analisis Break-Event Point
Analisis Break-Event Point
(titikkeseimbangan) adalah merupakan volume penjualan atau jumlah penjualan dimana
total pendapatan sama dengan total biaya, jadi pendapatan bersih adalah nol.
Untuk menghitung Break-Event Point, elemen biayau saha harus dianalisis dan dikelompokkan
ke dalam biaya variable dan biaya tetap. Biaya variable adalah biaya-biaya yang
berubah langsung dipengaruhi oleh perubahan volume produksi dalam interval
batas produksi tertentu. Contoh, pemakaian bahan baku, tenaga kerja langsung.
2.9 Fungsi Manajemen
Keuangan
Manajemen
keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan
nilai perusahaan.
Kegiatan
penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek
yaitu :
1. Manajer keuangan harus
bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan
umum perusahaan.
2. Manajer keuangan harus
memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta
segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus
bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi
seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus
mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat
memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Pada
dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan
tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan
dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka
nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam
bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa
nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur
tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan
manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham
kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan
memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya
mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Tujuan
perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan
pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai
bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai
berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti
mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang
diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.
Aspek penting lain dari
tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap
tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :
1. Jika manajemen keuangan
menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan
efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Perusahaan yang berhasil
selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga
menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan
pekerjaan.
3. Faktor-faktor luar seperti
pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi
lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis
dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan
aspek penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama antara industri
dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur
perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.
2.10
KEPUTUSAN KEUANGAN
Keputusan keuangan dapat dibagi menjadi 3:
a. Keputuan konsumsi
b. Keputusan investasi
c. Keputusan pendanaa
Pada dasarnya perusahaan
menghadapi masalah yang sama. Manajemen
Keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian keputusan keuangan. Pelaksananya adalah manajer
keuangan. Tetapi juga dapat
dilaksanakan oleh selain bagian keuangan, misal manajer produksi, pemasaran dll.
Kegiatan keputusan keuangan
dapat dikelompokkan menjadi 2 kegiatan utama :
1. Kegiatan penggunaan dana
(allocation of funds)
2. Kegiatan mencari dana
(raising of funds)
Kegiatan manajer keuangan:
1. Memperoleh dana
(keputusan pendanaan) tercermin pada sisi pasiva.
2. Menggunakan dana
(keputusan investasi) tercermin pada sisi aktiva.
3. Memperoleh laba
4. Pembagian laba
(kebijakan deviden)
Pasar Keuangan :
-
Pertemuan
antara penawaran dan permintaan dana.
-
Pasar
keuangan dipisahkan :
-
Pasar
uang (money market) untuk dana jangka pendek.
-
Pasar
modal (capital market) untuk dana jangka panjang.
2.11 BAGAN MANAJEMEN KEUANGAN
Bagan manajemen keuangan:
Planing and budgeting
Resource and alocation
Operating ,monitoring, safeguarding
Evaluation and reporting
2.12 PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bukan
hanya berkutat pada seputar pencatatan akutansi. Dia merupakan bagian penting
dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas
tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.
Ada 7
Prinsip dari manajemen yang harus diperhatikan:
1.Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan
tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan
yang tidak konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa
manipulasi di pengelolaan keuangan.
2.Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban ,moral atau hukum, yang
melekat pada individu, kelompok atau organisasi. Organisasi harus dapat
menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia
capai sebagai pertanggumg jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat.
3.Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan
pekerjaannya,menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya
kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan
keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah dpat
diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi
tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat
stratejik maupun operational harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan suatu ukuran tingkat
keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5.Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya ,
individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. selain itu,
laporan dan catatan keuangan harus tetap dijaga integritasnya melalui
kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6.Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang
telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
7.Standar akutansi (accounting standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi
harus sesuai dengan prinsip dan standart akutansi yang berlaku umum.
2.13 LAPORAN KEUANGAN
Berdasar
Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan
juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan
keuangan perusahaan terdiri dari :
1.
Laporan
Laba Rugi
Yaitu
laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam
suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan Modal
Yaitu
laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari
laba/rugi dan transaksi pemilik.
3. Neraca
Yaitu
laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi
aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
4. Laporan Arus Kas
Yaitu
laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode
tertentu. Laporan Arus Kas akan dibahas dalam bab tersendiri.
2.14 KEPUTUSAN INVESTASI
Pada prinsipnya semua keputusan yang
diambil oleh manajer keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi,
keputusan pembelanjaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua
itu mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan dan risiko atau
kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan.
Keputusan investasi mempunyai
dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus
dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekwensi berjangka panjang
pula.
Perencanaan terhadap keputusan
investasi sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:
a) Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar,
dan dana tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau
diperoleh sekaligus.
b) Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang,
sehingga perusahaan harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah
diinvestasikan. Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk
keperluan lain.
c) Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil
keuntungan di masa yang akan dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan
akan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
d) Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan
dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta
kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang
besar.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Manajemen keuangan sangatlah penting pada suatu organisasi/perusahaan. Manajemen
keuangan bertujuan mengatur arus keluar atau masuknya kas. Manajemen keuangan berfungsi
memaksimumkan
nilai perusahaan. Manajemen
keuangan Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu
perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian
keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga
hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan, meningkatkan profitabilitas yang
ingin dicapai dan untuk mempermudah manejer dalam mengambil keputusan-keputusan
keuangan.
3.2
Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca, agar dapat memahami isi makalah yang
telah disajikan dan dapat menerapkannya sehingga bermanfaat bagi pembaca. Sekaligus
membantu para pembaca untuk bagaimana caranya mengatur keuangan suatu organisasi/perusahaan.
Dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.3 DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment