Saturday, November 23, 2013


Malam Tahun Baru

            Pada malam tahun baru Agung mengajak saya pergi ke Bundaran HI. Agung juga mengajak Aji. Kami pergi memakai motor. Sebelum berangkat, berkumpul di rumah saya.
            Tepat pukul tujuh Agung dan Aji datang ke rumah saya. “Assalamu‘alaikum….. Yogie…”, kata agung dan aji mengucap salam. “Wa’alaikum salam”, kata saya. “Wuuuiiiihhh…. Aji, agung. Sini-sini masuk”, kata saya mengajak Agung dan Aji masuk rumah.
            Tak lama kemudian kami pergi ke Bundaran HI. Pada saat dijalan, akan melewati terowongan pasar perumpung, ternyata jalan ditutup karena ada tabliq akbar. Terpaksa kami melewati ke arah Cililitan dan memutar balik arah.
Setelah itu kami bertanya kepada orang yg menutup jalan tersebut. “Bang, kalo mau ke HI lewat mana ya?”, kata saya bertanya kepada orang yg menutup jalan. “Mas nanti lewat Jatinegara aja, terus ke Bukit Duri. Nanti lewatin SMA 81. Keluarnya di stasiun Tebet”, kata orang tersebut menjelaskan kepada saya. “Oke, makasih bang”, kata saya.
Lalu kita melanjutkan perjalanan menuju HI. Kami memarkirkan motor di menteng. Kami berjalan dari menteng ke Bundaran HI. Setiba di Bundaran HI kami melihat pesta kembang api. Agung terkejut menyaksikan kembang api yang dahsyat. “Wah… Gila mantep banget”, kata Agung. Tiba-tiba Aji berteriak, “Wuuiiiiihhh…. Aaannnjaaaaasss kereeennn”. “wiiiiiddiiiiihh….. cetarrrrr membahana”, kata saya.
Pesta kembang api pun selesai. Orang-orang bergegas pulang. Saat arah menuju menteng padat, orang-orang berjalan berdesakan. Agung berteriak, “Sabar jalannya sabar”. Tiba-tiba makin bertambah ricuh. Agung berusaha membuat keadaan tenang dengan berteriak sambil bercanda, “Awaaassss coopeeeettt, aawaaaasss copeett”. Kemudian aji menyahut, “Sssssstttttt…. Ngaco lu Gung”. Saya dan agung tertawa terbahak bahak, “hahahaha…. Ngakak guaa”.
Kami mulai lelah. Kami memesan kopi sambil duduk santai. “Bang, kopinya tiga ya!”, kata Aji memesan kopi. “Sip, bos”, kata penjual kopi.
“Eh, Gung abis ini kita kemana?”, kata Aji. “Pulang aja ah, gue ngantuk”, kata saya. “Yaudah pulang aja”, kata Agung.
“Bos, nih kopinya”, kata penjual kopi. “Oh iya iya bang”, kata saya mengambil kopi. “Waahh… manteep”, kata aji sambil menikmati kopi. Setelah minum kopi kami bergegas pulang. “Ayok kita cabut”, kata Agung. “Ayolah”, kata Aji. Kami pulang dan beristirahat untuk menjalani aktivitas pagi hari.

No comments:

Post a Comment