Tugas 6
Bab 12
LAPORAN
ILMIAH
A. Laporan
Ilmiah
Karya
ilmiah (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang
pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Di perguruan tinggi,
khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas
akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan
penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam
bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan
kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan
penelitian.
B.
Unsur-unsur Kerangka
Laporan
- Judul, pernyataan mengenai maksud penulisan laporan
ilmiah
- Nama
dan tim peneliti
- Kata
pengantar a. Uraian yang mengantar para pembaca laporan penelitian kepada
permasalahan yang diteliti. b. Ungkapan ucapan terima kasih dan apresiasi
peneliti kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam menyelesaikan
penelitian ilmiahnya.
- Abstrak
1. Uraian singkat tapi lengkap
tentang judul, permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teori yang
digunakan, hasil temuan penelitian, dan rekomendasi.
- Daftar
isi
1. Menyajikan sistematika isi
laporan penelitian secara rinci.
2. Berfungsi untuk mempermudah
pembaca mencari judul atau sub-judul yang diinginkan.
- Daftar
table
Sama
saja dengan daftar isi, yakni menyajikan table secara berurutan mulai dari
table pertama sampai dengan table terakhir yang ada dalam laporan penelitian.
- Daftar
gambar
Daftar
gambar berfungsi untuk menyajikan gambar pertama sampai gambar terakhir yang
diberi masing-masing nomor.
- Daftar
lampiran
Menyajikan
daftar lampiran secara berurutan yang ada paa penulisan laporan ilmiah.
- Bab
I pendahuluan
Bab
I berisi tentang : Latar belakang dan analisis masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, asumsi, hipotesis, metode penelitian secara
garis besar serta teknik pengumpulan data.
10. Bab II Landasan teori
Adanya landasan teori dimaksudkan untuk :
·
Menemukan
dengan mudah teori – teori yang mendasari kajian masalah dan prosedur
penelitian
·
Menemukan
kebijakan, peraturan yang berlaku
·
Menemukan
hasil penelitian terdahulu.
Landasan
teori dapat diambil dari buku – buku teks, jurnal, majalah ilmiiah, dokumen – dokumen
resmi, dan hasil – hasil penelitian.
11. Bab III metode penelitian
Merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secar garis
besar telah disinggung pada bab I. yang akan dibahasa dalam bab ini adalah :
·
Pembatasan
istilah (definisi operasional) yang ada paada judul dan variable yang
dilibatkan dalam penelitiian
·
Prosedur,
proses, dan hasil penellitian sejak persiapan hingga penelitian berakhir
·
Metode
penelitian yang digunakan beserta alasan – alasan ilmiah lainnya
·
Teknik
penelitian yang meliputi teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data
·
Instrument
penelitian dan kualitasnya, serta
·
Populasi
serta teknik pengambilan sampelnya
12. Bab IV pembahasan hasil
penelitian
13. Bab V kesimpulan dan
rekomendasi
14. Daftar pustaka
15. Lampiran
16. Riwayat hidup
C. Manfaat Penyusunan Laporan
- Melatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan
hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan
kepustakaan;
- Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan
intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan;
- Sebagai bahan
acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
D.
Penyajian Lisan
Penyajian Lisan adalah Penyampaian
secara lisan atau kemampuan berbicara
serta kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Pendengaran menerima informasi melalui rangkaian nada,
tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap
muka, ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara.
Tujuan utama penyajian
lisan adalah untuk berkomunikasi tentu tidak terlepas dari kemampuan seseorang
dalam menyampaikn dengan lisan. Dalam hal ini sangat di perlukan adanya
kemampuan dan penguasaan dalam tekhnik-tekhnik penyajian lisan.
Bab 13
PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
A. PROSES
PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
1. Asas-asas
Mengarang Secara Jelas
Di Amerika Serikat
dalam tahun 1944 didirikan Robert Gunning
Associates,
sebuah badan usaha
yang memberikan Penyuluhan Keterbacaan (Readability counseling)
dan kursus/latihan
dalam penulisan yang jelas (clear writing) kepada berbagai penerbit
dan surat kabar.
Pendirinya Robert Gunning kemudian mengarang buku-buku berjudul
Principles of Clear
Writing, Clear News Writing, The Technique of Clear Writing.
Berikut ini adalah
sepuluh asas mengarang secara jelas yang dikemukakannya:
1. Keep sentences short
2. Prefer the simple to the complex
3. Prefer the familiar word
4. Avoid unnecessary words
5. Put action in your verbs
6. Write like you talk
7. Use terms you reader can picture
8. Tie in with your reader’s experience
9. Make full use of variety
10. Write to
express not impress
1. Usahakanlah kalimat-kalimat yang pendek
Panjang rata-rata
kalimat dalam suatu karangan merupakan sebuah tolok ukur yang
penting bagi
keterbacaan. Kalimat-kalimat harus selang-seling antara panjang dan
pendek. Penulisan kalimat
yang panjang harus diimbangi dengan kalimat-kalimat
yang pendek
sehingga meningkatkan kejelasan karangan.
2. Pilihlah yang sederhana daripada yang rumit
Kata-kata yang
sederhana, kalimat yang sederhana, bahasa yang sederhana lebih
meningkatkan
keterbacaan suatu karangan.
3. Pilihlah kata yang umum dikenal
Dalam mengarang
pakailah kata-kata yang telah dikenal masyarakat umum sehingga
ide yang
diungkapkan dapat secara mudah dan jelas ditangkap pembaca
4. Hindari kata-kata yang tidak perlu
Setiap perkataan
harus mempunyai peranan dalam kalimat dan karangan. Kata-kata
yang tak perlu
hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannya.
5. Berilah tindakan dalam kata-kata kerja Anda
Kata kerja yang
aktif, yang mengandung tindakan, yang
menunjukkan gerak akan membuat suatu karangan hidup dan bertenaga untuk
menyampaikan pesan/warta yang dimaksud. Kalimat ‘Bola itu menjebol gawang
lawan’ lebih bertenaga dari “Gawang lawan kemasukan bola itu”
6. Menulislah seperti Anda bercakap-cakap
Perkataan tertulis
hanyalah pengganti perkataan yang
diucapkan lisan. Dengan mengungkapkan gagasan seperti halnya bercakap-cakap,
karangan menjadi lebih jelas.
7. Pakailah istilah-istilah yang pembaca Anda dapat
menggambarkannya
Perkataan yang
konkret lebih jelas bagi pembaca
daripada perkataan yang abstrak. Sebagai contoh, “factory town” (kota dengan
banyak pabrik) lebih mudah ditangkap maksudnya daripada istilah “industrial
community” (masyarakat industri).
8. Kaitkan dengan pengalaman pembaca Anda
Istilah-istilah yang abstrak memang berguna untuk proses
pemikiran, tetapi licin
untuk berkomunikasi
karena terbuka bagi macam-macam penafsiran. Karangan yang
jelas ialah bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca
sesuai dengan latar belakang
pengalamannya.
9. Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman
Karangan tidak
boleh senada, datar, sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada
variasi dalam kata, frase, kalimat maupun ungkapan lainnya. Kata Disraelli,
“Keanekaragaman
dalam karangan adalah sumber kesenangan dalam pembacaan”
10. Mengaranglah
untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan
Maksud utama
mengarang ialah mengungkapkan gagasan,
dan bukannya
menimbulkan kesan
pada pihak pembaca mengenai kepandaian,
kebolehan, atau
kehebatan diri
penulisnya.( Widyamartaya, 1997: 87)
(Disarikan dari
buku Robert Gunning, The Technique of Clear Writing, 1952, Part Two).
Penggunaan Bahasa
Tulis
I. Dalam menggunakan kata dan frase
1. hendaknya dihindari pemakaian kata atau frase
tutur dan kata atau frase setempat,
kecuali bila sudah menjadi perkataan umum.
2. hendaknya
dihindarkan pemakaian kata atau frase yang telah usang atau mati
3. hendaknya kata
atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai
dengan suasana dan tempatnya.
4. hendaknya
kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata sinonim
tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5. hendaknya istilah-istilah yang sangat asing
bagi umum tidak dipakai dalam
karangan umum
6. hendaknya dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa
Indonesia sudah ada
katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena
terdorong untuk
bermegah dan berbahasa tinggi
7. untuk memperkecil banyaknya kata kembar dan
kata bersaingan, dan untuk
menghindari beban
atau pemberat yang tidak perlu dalam
pemakaian bahasa,
sebaiknya dipedomani
kelaziman dan ketentuan ejaan
Sumber : W. J. S
Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang, cetakan ke-2,
1979 4
II. Dalam menyusun kalimat
1. gunakanlah kalimat-kalimat pendek
2. gunakan bahasa biasa yang mudah dipahami
orang
3. gunakan bahasa sederhana dan jernih
pengutaraannya
4. gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk
5. gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan
kalimat pasif
6. gunakan bahasa padat dan kuat
7. gunakan bahasa positif, bukan bahasa negatif
Sumber : H. Rosihan
Anwar, Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, cetakan ke-3, 1984
Langkah-langkah
Pembuatan
Langkah-langkah
pokok pembuatan karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Memilih sebuah pokok soal (topik) yang dapat
ditulis sesuai
dengan minat Anda, minat pembaca, arti penting topik,
fasilitas,
dan kesempatan
b. Mencari sumber
yang autoratif
c. Membatasi pokok
soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan
data, informasi,
dan fakta serta pengolahannya terfokus dan agar
karangan dapat
dikembangkan secara memadai, yaitu
pernyataan-pernyataan
pendirian didukung dengan hal-hal yang
konkret dan
spesifik
d. Menentukan suatu tesis percobaan (tentative)
atau garis besar
acuan sementara
yang menjadi arah umum dan tujuan yang
hendak dicapai
e. Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang
membicarakan topik yang telah dipilih dan dibatasi.
f.
Mengumpulkan/meminkjam buku-buku dan bacaan yang lain
yang akan dipakai
sebagai sumber. Pertama-tama kumpulkan
semua bacaan/buku
yang diperkirakan dapat menjadi sumber
(working
bibliography); working bibliography masih akan dipilih 5
untuk menyusun
final bibliography, yaitu sejumlah buku sumber
yang
sungguh-sungguh akan dipakai untuk menulis karangan
ilmiah
g. Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah
kartu bibliography,
lengkap dengan data
tentang nama pengarang dan publokasinya.
Kartu-kartu bibliografi
ini diperlukan untuk menyusun catatan
kaki,/catatan akhir
dan daftar pustaka/daftar acuan kelak.
h. Membaca buku-buku/bacaan-bacaan sumber dengan
membuat
catatan-catatan, misalnya catatan dengan sistem
kartu. Catatan
ini dapat berupa kutipan, sitiran, ringkasan atau
komentar
pribadi.
i. Menata
bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan
menjadi suatu garis
besar (kerangka karangan, outline). Setelah
bahan-bahan itu
ditata, akan terlihat bagian yang sudah cukup
bahannya, bagian
yang belum cukup bahannnya, dan bagian
yang masih perlu
ditambah dengan bahan yang lain. Dalam hal
terakhir ini, Anda harus membaca buku-buku lain lagi
serta
mengadakan
pengamatan, wawancara dan sebagainya.
j. Merumuskan tesis final
k. Menyusun kerangka karangan yang final.
l. Menulis draft pertama karangan (karangan
sementara). Pengantar
(introduksi) tidak
selalu yang pertama kali disusun. Mungkin saja
batang tubuh karangan ditulis terlebih dahulu, kemudian
penutupnya berupa ringkasan atau kesimpulan. Setelah itu,
baru
disusun pengantarnya. Logikanya ialah bahwa setelah
mengetahui kemana pembaca harus diantar, dengan mudah
kita
menuliskan pengantarnya.
Dalam menulis karangan sementara ini, kutipan, catatan
kaki atau
catatan akhir hendaknya diletakkan pada tempatnya dan
ditulis
dengan jelas dan
setepat-tepatnya. Baris-baris karangan sementara 6
ini sebaiknya cukup
longgar untuk memberi tempat kepada koreksi-
koreksi perbaikan.
Dalam membuat draft pertama, perhatikanlah
petunjuk berikut
ini .
1. Selalu berpegang teguh pada topik (kerangka
acuan).
2. kata-kata dan susunan kalimat sederhana, dan
pembicaraan dari
butir ke butir
mudah diikuti.
3. Menggunakan pernyataan-pernyataan positif (afirmatif). Jangan
mengatakan apa yang
tidak benar dan tidak disarankan,
melainkan apa yang
benar, baik dan disarankan.
4. Tiap kata digunakan dengan sadar akan arti
dan maknanya
(denotasi dan konotasinya).
5. Menggunakan
tanda baca dan cara penulisan menurut ejaan yang
resmi dan berlaku.
6. Membaca kembali
segala sesuatu yang telah dituliskan, dan
memperbaiki
rumusan-rumusan yang kurang jelas, kurang tepat,
atau yang boros
kata.
7. Selalu mengusahakan dan dipenuhinya asas-asas
kesatu-paduan,
pertautan dan
harkat
m. Merivisi
karangan sementara dengan memperhatikan
hal-hal
berikut
1. Apakah pengantar (introduksi) cukup kuat dan
menyatakan tesis
dengan jelas?
2. Apakah karangan ditulis dengan mengikuti
kerangkanya?
3. Apakah paragraf-paragrafnya bertautan?
4. Apakah tesis dijabarkan dengan
pikiran-pikiran utama yang jelas
dan apakah tiap
pikiran utama didukung dengan bukti yang
konkret?
5. Terlalu banyakkah kutipan yang dipakai? 7
6. Apakah gagasan-gagasan orang lain diakui demikian dengan
sistem catatan yang
jelas? Apakah karangan bersih dari
plagiarisme?
7. Apakah bahasanya sederhana, mudah dipahami
dan tidak
berbelit?
8. Apakah konsistensi dalam segala hal dijaga?
9. Apakah cara penulisan kata, pemakaian huruf,
dan tanda baca
sesuai dengan EYD?
10. Apakah daftar
pustaka tersusun secara cermat dan konsisten?
11. Apakah penutup
cukup menarik?
PENYAJIAN KARYA
ILMIAH
Penyajian karya
ilmiah harus enak dan nyaman untuk dinikmati. Pembaca karya
ilmiah, harus
merasakan adanya daya lukis, daya kupas, dan daya tafsir yang memadai
atas setiap satuan
dan keseluruhan uraian, seperti :
1. tepat, konsisten, dan lengkapnya deskripsi
data
2. kemampuan deskripsi data memberikan “isyarat”
ke tahap berikutnya.
3. tepat, konsisten, dan lengkapnya analisis
data
4. tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan
dan keseluruhan analisis data
5. tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab
masalah penelitian/tujuan penulisan
karya tulis;
hipotesis yang diajukan.
6. tepat dan mengenanya implikasi yang
dikemukakan serta saran-saran yang
diberikan
(implikasi merupakan dampak teoritis terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi, atau
penerapan praktis pada pemecahan masalah dan penentuan
kebijakan. Saran
hendaknya bersifat operasional. Dapat juga diberikan saran
untuk penelitian
lanjutan dan pengembangan ilmu dan peningkatan pembinaan).
7. tertatanya segala sesuatu (asas organisasi), dan sifat-sifat penanganan
penulisan
yang
bersungguh-sungguh, bertanggung jawab dan kolaboratif. 8
Ada berbagai bentuk
organisasi laporan penelitian dan
sejenisnya. Namun bentuk-
bentuk organisasi
itu pada dasarnya sama, yakni terdiri atas tiga bagian : Bagian
Awal, Bagian Teks
dan Bagian Akhir.
1. Makalah Mahasiswa
Dalam makalah
mahasiswa, data yang diolah disajikan sekurang-kurangnya dengan
tatanan sebagai
berikut :
a. judul/halaman judul
b. kerangka makalah
c. isi, terdiri
dari
(1) pernyataan tesis (gagasan pokok) makalah pada
pengantar
(2) penjabaran gagasan pokok makalah pada batang tubuh
(3) kesimpulan dan pernyataan ulang gagasan pokok makalah
pada
penutup
d. catatan akhir
(bila dipakai system ini)
e. lampiran (kalau
ada)
f. daftar pustaka
2. Laporan Resmi Menurut Edward P. J. Corbett
Edward P. J.
Corbett menyarankan bentuk penyajian laporan resmi sebagai berikut :
a. surat penyerahan (a letter of transmittal)
b. halaman judul ( a title page)
c. daftar isi
(a table of contents)
d. daftar ilustrasi, table, bagan, dan grafik (a
table of illustrations, tables,
charts, and graphs)
e. sari laporan (an abstract of the report)
f. pengantar laporan (an introduction to the
report)
g. batang tubuh laporan (the body of the report)
h. daftar kesimpulan (a list of conclusions)
i. daftar saran (a list of recommendations)
j.
lampiran-lampiran (appendices) 9
k. daftar bacaan atau daftar acuan (bibliography or list of
references).
l. Indeks (index)
3. Laporan Penelitian Menurut Slamet Soeseno
Dalam bukunya yang
berjudul Teknik Penulisan Ilmiah
Populer, Slamet Soeseno
memberikan
langkah-langkah penyusunan naskah ilmiah, seperti :
a. perumusan masalah
b. studi literature dan pengamatan kenyataan
c. perumusan hipotesis dan uji kebenarannya
d. penulisan laporan penelitian, dengan
penyajian sebagai berikut :
1. judul (berikut nama penulis dan tempat tugas
pekerjaannya)
2. abstract atau sari (inti sari tulisan hasil
penelitian yang hendak disajikan)
3. pendahuluan
(informasi latar belakang dan identifikasi masalah yang
membawa kepada
pembicaraan tentang masalah dan pemecahannya)
4. tubuh utama (batang tubuh), berisi
a. bahan dan metode penelitian yang dipakai
b. uraian pelaksanaan dan tafsiran maupun
rekaannya
5. penutup, berisi
a. hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan
dan saran
b. ucapan terima kasih kepada mereka yang telah
membantu
terlaksananya
penelitian
6. referensi atau acuan (daftar acuan)
e. pengkajian kebenaran dalam seminar
4. Laporan penelitian Menurut Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa
Untuk laporan
penelitian, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa
mengemukakan bentuk
penyajiannya sebagai berikut :
a. judul, pelaksana, penerima laporan
b. kata pengantar
c. daftar isi
10
d. daftar table
e. abstrak
f. bab pendahuluan
g. bab pengolahan data
h. bab kesimpulan
i. bab hambatan dan saran
j. daftar pustaka
k. lampiran
5. Penyusunan Laporan Menurut John P. Riebel
Dalam bukunya How to Write Reports, Papers, Theses,
Articles (1978), John P.
Riebel memberikan
langkah-langkah penyusunan laporan sebagai berikut :
a. menganalisis masalah (analyzing the problem)
b. merencanakan penanganan masalah (planning the
treatment of the
problem)
c. menyelidiki masalah (investigating the
problem)
d. merancang produk (designing the product)
e. menyusun produk (constructing the product)
f. mengecek laporan (checking the results)
g. mengubah/membenahi produk (modifying the
product)
h. menyiapkan produk akhir (preparing the final
product).
Penjelasan
a. Menganalisis Masalah
(1) Siapa yang akan
membaca laporan?
(2) Apakah tujuan
laporan?
(3) Tindakan apa
yang diinginkan perusahaan?
(4) Bagaimana ruang
lingkup/cakupan laporan
(5) Apakah yang
telah diminta secara khusus?
(6) Dalam berapa
lama laporan harus diselesaikan? 11
(7) Manakah
petunjuk-petunjuk atau perintah khusus yang harus
dipertimbangkan?
b. Merencanakan Penanganan Masalah
(1) Informasi, apa saja harus dimasukkan : fakta,
informasi,
hasil-hasil,
kesimpulan, saran, atau gabungan semua itu?
(2) Apa yang telah
diketahui; apa yang tidak diketahui?
(3) Manakah
unsur-unsur yang lebih penting dan yang kurang
penting?
(4) Manakah studi
atau laporan-laporan sebelumnya yang
dapat membantu?
(5) Siapa yang dapat membantu?
(6) Manakah urutan sementara yang akan diikuti untuk
penyelidikan?
c. Menyelidiki
Masalah
(1) Apakah datanya teliti (cermat)?
(2) Apakah datanya lengkap?
(3) Apakah ada cukup data untuk tulisan yang dimaksud?
(4) Apakah semua
tahap yang penting telah diliput?
(5) Manakah
fakta-fakta dan hasil-hasil yang paling penting?
(6) Apakah
kesimpulan sunguh-sunngu muncul dari data?
(7) Apakah yang
harus ditekankan: data, metode, hasil, ataukah
kesimpulan?
(8) Apakah sifat
laporan memerlukan bahwa semua tahap
disajikan dengan
terperinci?
d. Merancang Produk
(1) Bagaimana
penataannya sehingga tujuan laporan akan
terpenuhi dengan
sebaik-baiknya? 12
(2) Seberapa jauh
pembaca dapat memahami kata-kata teknis
(3) Bagaimanakah
penataan bahan yang sebaik-baiknya agar
laporan berguna
berguna sebesarnya dan menghemat waktu
pembaca sebanyak-banyaknya?
(4) Manakah bentuk
khusus yang akan mendukung dengan
sebaik-baiknya
penggunaan laporan kelak?
(5) Apakah
diperlukan suatu pernyataan pelimpahan
(penugasan), tujuan
dan ruang lingkup?
(6) Apakah
kerumitan maslah memerlukan daftar isi, indeks
atau ringkasan
(7) Untuk kejelasan
maksud, data spesifik, contoh-contoh,
detail-detail dan
ilustrasi-ilustrasi manakah yang
diperlukan?
(8) Fakta-fakta
yang ahrus ditafsirkan?
(9) Manakah
bagian-bagian yang harus ditekankan?
e. Menyusun Produk
(1) Ikutilah penataan
yang sudah ditentukan
(2) Janganlah
menyia-nyiakan waktu untuk bagaimana mulai,
kembali ke
permulaan kelak
(3) Menulislah
dengan secepat-cepatnya tanpa terlalu
memusingkan
pemakaian kata setepat-tepatnya dan
pemakaian ejaan dan
tanda baca secermat-cermatnya.
Pilihlah kata,
ejaan, dan tanda baca dicek kemudian hari
(4) Bekerjalah
bertahap jika laporannya panjang dan kompleks
(5) Masukkanlah
segala sesuatu yang penting; laporan
dapat
diperpendek kelak
13
f. Mengecek Laporan
1. Penataan atau tatanan
a. Apakah topiknya jelas sejak permulaan?
b. Apakah ada pemborosan ruang pada permulaan
laporan?
c. Apakah topiknya dikemukakan bertahap secara
jelas?
d. Apakah ada hubungan tahap yang satu dengan
tahap yang
lain jelas?
e. Apakah kesimpulan memberikan pandangan yang
diinginkan pembaca?
2. Isi
a. Apakah bahannya cukup lengkap untuk memenuhi
tujuan
laporan?
b. Apakah perlu lebih banyak contoh , perincian
kata, atau
ilustrasi?
c. Apakah
fakta-fakta perlu interpretasi lebih banyak?
d. Apakah pokok-pokok yang utama sudah cukup
ditekankan?
3. Bentuk
a. Apakah bentuk laporan memudahkan
bagian-bagiannya
dicapai?
b. Apakah awal dan akhir tiap paragrap
ditunjukkan dengan
menggunakan judul
dan spasi secukupnya?
c. Apakah bentuk laporan sudah selesai dengan
koordinasi
dan subordinasi
bahan-bahannya?
d. Apakah perlu daftar isi, indeks dan
ringkasan?
14
4. Gaya Tulis
a. Apakah gaya tulisnya memudahkan pembacaan
yang
cepat?
b. Apakah arti yang setepatnya
terungkapkan/tersampaikan?
c. Apakah laporan jelas untuk rujukan di
kemudian hari?
d. Apakah ada kata-kata usang yang harus
dihilangkan?
e. Apakah kalimat-klaimatnya langsung dan
berhasil guna?
f. Apakah ejaan dan tanda baca betul?
g. Mengubah/Membenahi Produk
a. Adakah perubahan, penambahan, atau
penghapusan yang
perlu dalam isi laporan
b. Ubahlah, jika
perlu, penataan laporan
c. Ubahlah, jika
perlu, ejaan, tanda baca, dan gaya tulisnya
d. Ubahlah, jika perlu bentuknya
i. Menyiapkan Produk Akhir
(1) Gunakanlah
bahan-bahan kertas yang baku
(2) Siapkanlah
laporan yang rapi dan teliti bentuknya
(3) Hanya
perubahan-perubahan kecil saja diperbolehkan pada
naskah jadi.
Bab 10
RANCANGAN
USULAN PENELITIAN
A. Pengertian Rancangan Usulan
Penelitian
Rancangan
penilitian bisa diartikan suatu proses analisis dan pengumpulan data
penelitian. Akan tetapi dalam arti luasnya rancangan penelitian itu meliputi
proses dari perencanaan serta pelaksanaan penelitian. Sebenarnya rancangan
penelitian itu adalah catatan yang menjelaskan semua prosedur dari penelitian
sejak dari tujuan penelitian hingga analisis data. Pembuatan rancangan
penelitian sendiri bertujuan agar penelitian bisa dijalankan dengan lancar.
Umumnya, komponen
yang biasa terdapat di dalam rancangan suatu penelitian itu meliputi
1. Tujuan dari
penelitian
2. Jenis dari
penelitian yang hendak digunakan
3. Unit atau populasi
analisis penelitian
4. Rentang waktu
maupun tempat dilakukannya penelitian
5. Teknik
pengambilan sampel
6. Teknik
pengumpulan data
7. Definisi
dari operasional variabel penelitian
8. Pengukuran
variabel penelitian
9. Teknik
analisis data
10. Instrumen
pencarian data
B. Manfaat Rancangan Usulan
Penelitian
Pengertian
penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang
bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian
verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut
tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian
terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa
menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis
Pada sisi lain,
penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir
semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga
swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan
sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat
penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana
dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
C. Syarat Rancangan Usulan
Penelitian
1. Harus
memenuhi syarat-syarat sistematis,
2. Harus
Konsisten dan operasional.
3. Dalam
penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan
strategi yang efektif.
D. Langkah Kerja Rancangan Usulan
Penelitian
Langkah kerja dalam
rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Bagian
awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian
pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrument.
2. Bagian
inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data,
dsb.
3. Bagian
akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.
E. Bentuk dan Isi
Penelitian
Bentuk dan isi penelitian terdiri dari :
· JUDUL
· ABSTRAK
· LEMBAR
PERSETUJUAN
· KATA
PENGANTAR
· DAFTAR
ISI
· DAFTAR
LAMPIRAN
· DAFTAR
TABEL
· BABI.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
B. Perumusan
Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
· BAB
II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI
PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka
Berpikir
C. Metodologi Penulisan
· BAB
III. PEMBAHASAN (judul sesuai topic masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
· BAB
IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
· DAFTAR
PUSTAKA
· LAMPIRAN-LAMPIRAN
(termasuk synopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)
F. Langkah Penulisan
Laporan Penulisan
Berikut ini adalah beberapa langkah penulisan
laporan ilmiah yang patut diperhatikan:
1.Tuliskan outline
secara sederhana dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis,
konsisten, dan sistematis.
2.Kembangkan
outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3.Tuliskan hal yang
akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4.Cantumkan pada
setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar,
atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5.Penulisan laporan
mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau
analisis statistik lain.
6.Pada awal
menulis, jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis
harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan
lengkap.
7.Gaya bahasa,
sebaiknya, diperbaiki setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai
ditulis, dengan memerhatikan:
- konsistensi
dan kesinambungan materi
- menghilangkan
pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi
ringkas dan memperhatikan cara penulisan rujukan.
Berikut ini adalah
hal-hal yang harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar pustaka.
Laporan ilmiah, biasanya, dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar pustaka
berisi daftar buku-buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam laporan
ilmiah.
Berikut cara penulisan daftar pustaka.
1. Nama
penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik.
Artinya, nama
belakang ditulis di awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku
secara internasional, tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis, Mochtar.
Djago Tarigan ditulis Tarigan, Djago.
2. Jika sumber buku
tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan semuanya, tetapi
nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan
Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang.
Bandung: Katarsis.
3. Jika sumber buku
tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis
pertama dan diikuti dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau dan
kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah
EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
4. Penulisan judul
buku digarisbawahi atau dicetak miring.
5. Urutan penulisan
daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis dibalik.
Dalam daftar pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.
6. Baris pertama
diketik mulai ketukan pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya
diketik mulai ketukan kelima atau satu tab dalam komputer.
7. Jarak antara baris
pertama dengan baris berikutnya yang merupakan kelanjutannya adalah spasi
rapat. Jarak antara sumber satu dengan sumber lainnya adalah spasi ganda.
Contoh:
Sofia, Adib dan
Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang.
Bandung: Katarsis.
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah
EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan
seperti berikut:
Nama Penulis (dibalik).
Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Selain
memperhatikan bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan tanda baca. Selain
buku, artikel surat kabar, makalah, dan skripsi atau tesis pun sering dijadikan
sumber rujukan karya tulis.
Berikut cara
penulisannya dalam Daftar Pustaka :
1. Sumber
berupa artikel surat kabar
Cara penulisannya:
Kusmayadi, Ismail. 2007. “Optimistis Menghadapi Ujian
Nasional”. Pikiran Rakyat (18 April 2007).
2. Sumber
berupa makalah
Cara Penulisannya:
Harjasudana, Ahmad Slamet. 1999. “Kondisi Kebahasaan dan
Pendidikan Bahasa Dikaitkan dengan Pengembangan Kompetensi Komunikatif”.
Makalah seminar, UPI Bandung.
3. Sumber
berupa skripsi atau tesis
Cara penulisannya:
Rahmawati, Eva. 2007. Pelajaran Membaca Cepat dengan
Teknik Browsing (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Handayani 2
Tahun Pelajaran 2006/2007). Skripsi Sarjana
pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
4. Sumber dari
internet
a) Jika karya
perorangan, cara penulisannya:
Pengarang/penyunting.
Tahun. Judul (edisi). [jenis medium].Tersedia: alamat di internet. [tanggal
akses].
Contoh:
Thompson, A. 1998.
The Adult and the Curriculum. [Online].[30 Maret 2000].
b) Jika artikel dalam surat
kabar, cara penulisannya:
Pengarang. (tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama surat kabar [jenis media], jumlah halaman. Tersedia:
alamat internet [tanggal akses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27
April). “Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh”.
Pikiran Rakyat [Online], halaman 8.
Daftar Pustaka